Rabu, 09 Maret 2016

Berkomunikasi Ala' Nabi Muhammad SAW



Komunikasi, siapa yang tidak pernah berkomunikasi? Tentu saja semua orang pernah melakukannya, bahkan orang yang (maaf) Tuna wicara pun pernah melakukannya, walaupun dengan bahasa yang berbeda. Kita semua pasti pernah berkomunikasi bukan? Dengan teman, dengan guru, dengan saudara, dengan orang tua kita, bahkan dengan diri sendiri? Ya dengan diri sendiri, maksudku ketika sedang sendirian mungkin kita pernah berkata pada diri sendir, atau ketika sedang menghadap cermin, kita pernah berkata “kamu ganteng sekali” kemudian kita membalas kembali “ya, aku cukup ganteng”. Mungkin ya, tapi aku sering melakukannya (hehe). Hanya bergurau.
Secara sederhana berkomunikasi berarti menyampaikan suatu maksud kepada lawan bicara, dan dilakukan oleh dua orang atau lebih. Bentuknya bisa ngobrol, curhat, diskusi, musyawarah, pidato, ceramah, presentasi dan lain lainnya, semuanya termasuk ke dalam berkomunikasi. Tujuan komunikasi yaitu menyampaikan maksud supaya lawan bicara kita paham apa yang kita maksud.
Apakah kamu pernah misskom  ketika berbicara dengan teman? Maksudnya pernahkah ketika kamu bebicara dengan teman tidak nyambung?, aku pernah, malah sering. Sebenarnya wajar wajar saja jika hal itu terjadi. Maksud yang akan kita sampaikan seringkali tidak dapat ditangkap oleh lawan bicara kita. Sebabnya banyak, mungkin saja kita tidak jelas dalam mengucapkan apa yang kita maksud atau bisa saja lawan bicara kita memang kurang mendengar apa yang kita katakan atau kemungkinan kemungkinan lainnya masih banyak bisa saja terjadi
.Komunikasi yang baik adalah ketika masing masing orang mengetahui dan mengerti apa yang sedang dibicarakan, sehingga dapat menimbulkan tanggapan, atau respon dari lawan bicara. Tetapi terkadang sulit sekali untuk dapat menyampaikan apa yang kita maksud kepada orang lain, terlebih lagi jika kita dalam keadaan berbicara dengan orang banyak, seperti sedang presentasi, penyuluhan atau ceramah.
Di zaman yang modern ini banyak sekali teknik teknik yang sudah dikembangkan dan digunakan untuk menyiasati dalam berkomunikasi yang baik. teknik teknik ini bisa kita terapkan dalam kehidupan kita sehari hari, tetapi disini aku akan menjelaskan sedikit banyak bagaimana Nabi Muhammad berkomunikasi. Mari kita simak Hadis berikut :

“Anas bin Malik memaparkan bahwa apabila Nabi Muhammad SAW harus menyampaikan sesuatu, beliau selalu mengulangi perkataannya tiga kali sehingga benar benar dipahami. bila jumpa orang orang, beliau menyapanya tiga kali.”
(AL Bukhari)

            Jadi itulah teknik komunikasinya. mengulang perkataan kita tiga kali agar kita lebih dipahami. Tiga kali tentu cukup untuk menyampaikan pesan kita. sangat sederhana bukan? Aku suka cara ini, Simple.
Kemudian mari kita simak Hadis berikutnya :

Aisyah berkata, "Kata kata Rasulullah adalah kata kata yang jelas, yang dapat dipahami oleh semua orang yang mendengarkan."

            Bukan hanya mengulang perkataan tiga kali, beliau juga memastikan bahwa kata kata yang beliau pakai jelas bagi semua orang, dengan memilih kata kata yang dapat mudah dimengerti oleh orang orang yang mendengarkan beliau. ini berarti bahwa beliau memakai kata kata yang gamblang, yang dapat dimengerti hadirinnya. jadi, kita juga harus bisa menyesuaikan dengan siapa kita berbicara. Jika kita adalah mahasiswa, kita harus menggunakan bahasa yang berbeda dengan bahasa yang kita pakai bila bicara dengan profesor. demikian pula, anak kecil memerlukan bahasa yang lebih sederhana jika dibandingkan dengan remaja.
            Jadi Kesimpulannya beginilah tekniknya. Pertama, kita harus mengulang perkataan tiga kali jika kita merasa bahwa lawan bicara kita mungkin akan kesulitan mengartikan apa yang kita katakan. Kedua, kita harus berbicara jelas, kata demi kata. Ketiga, kita harus memakai kata kata yang dipahami pendengar kita.
            Sedikit tambahan dari ku, mungkin akan berguna. Ini adalah doa di dalam Al Quran Ketia Nabi Musa A.s hendak menghdap kepada Firaun, yang artinya :

“Ya Tuhanku! Lapangkanlah dadaku. Mudahkanlah tugasku bagiku. Dan hilangkanlah bahul dari lidahku, supaya mereka paham perkataanku.” 
At Thaha 25 28)

            Buka lah Al Quran, coba bacalah ketika kamu menemukan kesulitan saat akan berkomunikasi, Insya Allah dengan mengharap Rido Allah kita akan selalu dimudahkan dalam urusan kita. Semoga bermanfaat Kawan.

*beberapa Paragraf dikutip dari buku “Satu Tiket Ke Surga” karya Zabrina A.Bakar





Minggu, 06 Maret 2016

Jangan Terjebak


 
            Untuk memulai materi kali ini, aku ingin bertanya pada kawan kawan pembaca blog. Pernahkah kalian merenungkan tentang perbuatan yang kalian lakukan selama ini? Jika ya, apakah ada perbuatan yang menurut kalian kurang baik (buruk) yang seharusnya di  ubah untuk hidup kita yang lebih baik? mungkin ada atau mungkin juga tidak ada (sangat hebat jika tidak ada)  tetapi jawabannya hanya kalian sendiri yang tahu.
            Ya, kita hidup di dunia selama ini, hanya kita lah yang tahu, bagaimana keadaan diri kita selama ini. Apakah sudah baik atau masih buruk. Bahkan orang tua, sahabat sekalipun pastinya tidak akan mengenali seluruh tentang diri kita, hanyalah kita sendiri yang tahu akan hal itu. Setiap orang pasti memiliki dua sisi yang berlawanan, kebaikan dan keburukan dalam dirinya masing masing. Kedua sisi yang berlawanan ini direalisasikan dengan perbuatan kita.
            Allah berfirman dalam surah Al Mudatsir 37 dan 38
 “Bagi siapa diantara kamu yang hendak mendahului, atau tinggal dibelakang saja. setiap orang bertanggung jawab atas perbuatannya”
            Dalam ayat ini dijelaskan bahwa setiap orang bertanggung jawab atas perbuatannya sendiri. Sekarang pertanyaannya adalah sanggupkah kita bertanggung jawab atas perbuatan buruk kita? Kalau perbuatan yang baik aku kira tidak usah dipikirkan lagi, karena sudah jelas baik. tapi bagaimana dengan perbuatan yang bururk dari kita? Tidak! Jelas tidak, kita harus merubah seluruh perbuatan buruk kita agar selamat di dunia akhirat, setuju? Memang tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini, tetapi setidaknya kita menuju kesempurnaan itu. Kita tebarkan selalu kebaikan yang ada, kemudian berusaha untuk selalu merubah keburukan menjadi kebaikan pada diri sendiri.
            Dalam melakukan perubahan itu pasti sangat sulit sekali, butuh kerja keras, komitmen dan keyakinan untuk mencapai perubahan tersebut. Kesulitan adalah salah satu ujian dari Sang Pencipta, bersama kesulitan itu pasti ada kemudahan. Sudah banyak cerita tentang orang orang inspiratif yang menyelesaikan kesulitannya, kemudian sukses setelahnya. Contohnya bisa kita lihat di negri ini. Sejarah. Bangsa ini merdeka karena ada yang memperjuangkannya, seluruh pahlawan negri ini boleh jadi menempuh kesulitan yang luar biasa untuk kemerdekaan negrinya. Bersenjata bambu runcing, mengendap endap di hutan, kurang makanan, pakaian robek robek, kedinginan di malam hari dan lain sebagainya. Kerja keras mereka menghasilkan keberhasilan, negeri kita merdeka. Negri kita berjaya. Sampai sekarang pun kita bisa menikmatinya, betul tidak? 
            Kita pun bisa merubah tindakan kita, meskipun sulit. Tetapi itu bukan berarti kita tidak bisa melakukan perbuahan, sulit bukan berarti tidak bisa. Bisa sekali asalkan kita berusaha untuk menyelesaikan kesulitan tersebut.
            Allah berfirman dalam Surah Al Anfal ayat 53 yang artinya
“yang demikian itu karena sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nikmat yang telah dilimpahkann Nya kepada satu kaum hingga kaum itu mengubah keadaannya sendiri. dan Allah maha mendengar, maha mengetahui.”
            Ya, Allah SWT, pencipta kita semua akan mengubah nasib umat manusia, jika manusia itu dapat mengubah keadaannya sendiri, itu lah janji Allah
            Disini Aku memiliki sebuah analogi sederhana, mari kita simak :
adegan 1
Aku menyusuri sebuah jalan, dan ada lubang yang dalam di jalan itu. Aku jatuh terperosok. lama sekali Aku baru bisa keluar, kejadian itu bukan salahku
adegan 2
Aku menysuri jalan yang sama. Aku jatuh terperosk lagi kedalam lubang. Aku tetap perlu waktu untuk keluar. itu salahku
adegan 3
Aku menyusuri jalan yang sama. Aku terperosok lagi ke dalam lubang. rupanya sudah jadi kebiasaan itu sudah jelas salahku. Aku cepat cepat keluar dari lubang
adegan 4
Aku menysuri jalan yang sama dan melihat lubag itu di jalan, Aku berjalan mengitari jalan
adegan 5
Aku mengambil jalan yang lain
            Cerita ini sangat indah menurutku, sederhana dan tidak berbelit belit. cerita yang mengundang tuntunan mendasar untuk melakukan perubahan
            Cerita ini membuat kita berpikir beberapa kejadian yang pernah kita alami. beberapa kali kita harus terjatuh ke dalam lubang yang sama? dua kali? tiga kali? coba bayangkan. bukankah kita akan dianggap orang yang tidak belajar juga, orang yang bebal, konyol atau bodoh, jika kita tetap saja jatuh ke dalam lubang yang sama, berulang kali?
            Bagaimana dengan kalian, kawan? coba pikirkan sesuatu yang selama ini selalu ingin kalian ubah. dan tanya diri kalian sendiri, sejujur jujurnya : dalam adegan mana kalian berada dan apa yang semestinya kalian lakukan untuk memastikan bahwa kalian tiba di adegan terakhir?
            Renungkanlah jalan yang sekarang kalian susuri. apa kah ada lubang dan kalian terus menerus terperosok sampai akhirnya menyakiti diri sendiri? mengapa kalian masih saja terperosok, padahal tahu ada lubang itu? mengapa sukar sekali bagi kalian untuk berjalan mengitari lubang itu atau bahkan mengambil jalan lainnya?
            Nah, kawan, begini perjanjiannya. jika ada lubang dijalan yang sekarang sedang kalian susuru, pindahlah ke adegan lain, atau bahkan lebih baik lagi, pilihlah jalan yang lain. jika tidak kalian beresiko menyakiti diri sendiri seandainya terperosok. bagaimanapun juga, kalian harus memutuskan dan mewujudkan perubahan itu. kalian harus berani, harus tegar, wujudkan perubahan perubahan yang membuat kita bejaya. wujudkan perubahan itu demi Allah. Ambilah jalan lain.
            Ingat teman temanku, Allah lah yang berjanji. bukan Aku, bukan orang tua kita, buka teman teman kita, bukan bos kita, itu adalah janji pencipta kita, Tuhan kita, yang maha kuasa.
            Berubahlah. Bertaubatlah kepada Nya adakah yang lebih baik bagi kita dalam hidup selain janjinya?

Sumber : Satu tiket ke Surga (Zabrina A. Bakar)

Kamis, 03 Maret 2016

Puasa Sunah : Senin dan Kamis



Puasa Senin – Kamis sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Hari Senin dan Kamis memiliki keistimewaan karena pada kedua hari itu, Nabi Muhammad SAW menganjurkan umatnya  untuk melaksanakan puasa sunah. Pada dua hari itu, umat Islam disunahkan untuk berpuasa.
Ketika ditanya tentang alasannya, Rasululah SAW bersabda :
“Sesungguhnya segala amal perbuatan dipersembahkan pada hari Senin dan Kamis, maka Allah akan mengampuni dosa setiap orang muslim atau setiap orang mukmin, kecuali dua orang yang bermusuhan” (H.R Ahmad)

Keutamaan Puasa Senin – Kamis
Sehubungan dengan hal ini ada 2 hadis dari Rasulullah yang berkenaan dengan pemilihan hari Senin dan Kamis.
1.    H.R Ahmad disebutkan bahwa Rasulullah mengatakan bahwa semua amal dibentangkan dihari Senin dan Kami situ, sebagai orang beriman, sungguhlah baik bila saat malaikat melaporkan amalan kita tengah berpuasa.
2.    Hari Senin Kamis adalah hari istimewa karena pada hari itulah Rasulullah dilahirkan, menjadi rosul dan mendapat wahyu (H.R Ahmad)
3.    Dari ‘Aisyah Radhiallahu ‘anha : bahwa Nabi sholallahu’ alaihi wasallam sering melakukan puasa Senin dan Kamis.
4.    Pada kedua hari tersebut pintu surga dibuka. Pada saat itulah orang mukmin diampuni, kecuali orang yang sedang bermusuhan
Rasulullah SAW bersabda :
“pintupintu surge dibuka pada hari Senin dan Kamis. Maka semua hamba yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun akan diampuni dosadosanya, kecuali seseorang yang diantara dia dan saudaranya terjadi permusuhan. Lalu dikatakan, “Tundalah pengampunan terhadap kedua orang ini sampai keduanya berdamai, tundalah pengampunan terhadap orang ini sampai keduanya berdamai.” (H.R Muslim)
5.    Amal manusia diperiksa dihadapan Allah pada hari Senin dan Kamis
Rasulullah SAW bersabda :
“amal–amal manusia diperiksa di hadapan Allah dalam tiap pekan ( Jumu’ah) dua kali, yaitu pada hari senin dan kamis. Maka semua hamba yang beriman terampuni dosanya , kecuali seorang hamba yang diantara dia dan saudaranya terjadi permusuhan…”(H.R Muslim)
6.    Nabi Muhammad  SAW  sangat antusias berpuasa pada hari tersebut.
Rasullah SAW bersabda :
“Amal–amal manusia diperiksa pada setiap hari Senin dan Kamis, maka aku menyukai amal perbuatanku diperiksa sedangkan aku dalam keadaan berpuasa.” (H.R At Tirmidzi dan lainnya)
7.    Perjalana (Safar) Nabi SAW sering dilakukan pada hari kamis, Beliau menyukai keluar untuk berpergian dihari kamis.
Rasullah SAW bersabda :
Dari Kaab bin Malik RA: “Bahwa Nabi Muhamad SAW keluar pada hari Kamis di peperangan Tabuk, dan (menang) beliau suka keluar (untuk melakukan perjalanan) pada hari kamis.” (H.R Bukhori)
8.    Adanya Pintu Surga Melalui pintu Arroyyan yaitu pintu surge khusus orang yang sering melaksanakan puasa.
Rasullah SAW bersabda :
“Sesungguhnya di surge ada satu pintu yang namanya “ArRayaan”, yang akan dimasuki oleh orang–orang yang sering berpuasa kelak pada hari kiamat, tidak akan masuk dari pintu itu kecuali orang yang suka berpuasa. Diaktakan : manakah orang–orang yang suka berpuasa? Maka mereka pun berdiri dan tidak masuk lewat pintu itu kecuali mereka, jika mereka telah masuk, maka pintu itupun ditutup sehingga tidak seorangpun masuk melaluinya. (H.R Bukhori dan Muslim)
9.    Puasa Senin dan Kamis melatih kita untuk secara teratur menghindarkan diri dari berbuat dosa. Kalau ada latihan efektif untuk ‘Anger Management’ atau latihan kesabaran, maka itulah puasa. Maka dari itu cocok bila puasa disebut zakatnya jiwa, dimana saat puasa, kita membuang perangai buruk. Sehingga sesudah puasa, emosi dan spiritual kita menjadi lebih bersih
10. Meningkatkan Amal Kita. Biasanya sesorang jka sudah keenakan dan kebanyakan makan akan cenderung malas melakukan apapun termasuk ibadah. Puasa menjadikan kita lebih produktif dalam beribadah karena selain kita tidak sedang dalam keadaan yang keenakan, orang yang berpuasa cenderung ingin beribadah lagi dan lagi. Disamping itu puasa dapat melembutkan hati, saat pusa kita cenderung dapat melihat atau merasakan orang orang yang tidak lebih rendah dari kita.

Jadi sudah jelas bahwa hari senin dan kamis adalah hari yang istimewa, maka jangan di sia siakan, mulailah berlatih dari sekarang membiasakan diri untuk selalu berpuasa senin dan kamis. Tetapi puasa jangan sekedar berpuasa, berpuasa lah karena mengharapkan Ridho Allah SWT, berniat lah yang benar seblum melaksanakan puasa, ikhlas lah saat puasa dan sabar lah menanti adzan magrib, jangan lupa sahur juga. Terimakasih sudah berkunjung, semoga bermanfaat J


Sumber Buku : Menguak Rahasia
Puasa Senin Kamis (Hidayah)










Design by Nur Arifin Visit Original Post Cinta Islam