Minggu, 06 Maret 2016

Jangan Terjebak


 
            Untuk memulai materi kali ini, aku ingin bertanya pada kawan kawan pembaca blog. Pernahkah kalian merenungkan tentang perbuatan yang kalian lakukan selama ini? Jika ya, apakah ada perbuatan yang menurut kalian kurang baik (buruk) yang seharusnya di  ubah untuk hidup kita yang lebih baik? mungkin ada atau mungkin juga tidak ada (sangat hebat jika tidak ada)  tetapi jawabannya hanya kalian sendiri yang tahu.
            Ya, kita hidup di dunia selama ini, hanya kita lah yang tahu, bagaimana keadaan diri kita selama ini. Apakah sudah baik atau masih buruk. Bahkan orang tua, sahabat sekalipun pastinya tidak akan mengenali seluruh tentang diri kita, hanyalah kita sendiri yang tahu akan hal itu. Setiap orang pasti memiliki dua sisi yang berlawanan, kebaikan dan keburukan dalam dirinya masing masing. Kedua sisi yang berlawanan ini direalisasikan dengan perbuatan kita.
            Allah berfirman dalam surah Al Mudatsir 37 dan 38
 “Bagi siapa diantara kamu yang hendak mendahului, atau tinggal dibelakang saja. setiap orang bertanggung jawab atas perbuatannya”
            Dalam ayat ini dijelaskan bahwa setiap orang bertanggung jawab atas perbuatannya sendiri. Sekarang pertanyaannya adalah sanggupkah kita bertanggung jawab atas perbuatan buruk kita? Kalau perbuatan yang baik aku kira tidak usah dipikirkan lagi, karena sudah jelas baik. tapi bagaimana dengan perbuatan yang bururk dari kita? Tidak! Jelas tidak, kita harus merubah seluruh perbuatan buruk kita agar selamat di dunia akhirat, setuju? Memang tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini, tetapi setidaknya kita menuju kesempurnaan itu. Kita tebarkan selalu kebaikan yang ada, kemudian berusaha untuk selalu merubah keburukan menjadi kebaikan pada diri sendiri.
            Dalam melakukan perubahan itu pasti sangat sulit sekali, butuh kerja keras, komitmen dan keyakinan untuk mencapai perubahan tersebut. Kesulitan adalah salah satu ujian dari Sang Pencipta, bersama kesulitan itu pasti ada kemudahan. Sudah banyak cerita tentang orang orang inspiratif yang menyelesaikan kesulitannya, kemudian sukses setelahnya. Contohnya bisa kita lihat di negri ini. Sejarah. Bangsa ini merdeka karena ada yang memperjuangkannya, seluruh pahlawan negri ini boleh jadi menempuh kesulitan yang luar biasa untuk kemerdekaan negrinya. Bersenjata bambu runcing, mengendap endap di hutan, kurang makanan, pakaian robek robek, kedinginan di malam hari dan lain sebagainya. Kerja keras mereka menghasilkan keberhasilan, negeri kita merdeka. Negri kita berjaya. Sampai sekarang pun kita bisa menikmatinya, betul tidak? 
            Kita pun bisa merubah tindakan kita, meskipun sulit. Tetapi itu bukan berarti kita tidak bisa melakukan perbuahan, sulit bukan berarti tidak bisa. Bisa sekali asalkan kita berusaha untuk menyelesaikan kesulitan tersebut.
            Allah berfirman dalam Surah Al Anfal ayat 53 yang artinya
“yang demikian itu karena sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nikmat yang telah dilimpahkann Nya kepada satu kaum hingga kaum itu mengubah keadaannya sendiri. dan Allah maha mendengar, maha mengetahui.”
            Ya, Allah SWT, pencipta kita semua akan mengubah nasib umat manusia, jika manusia itu dapat mengubah keadaannya sendiri, itu lah janji Allah
            Disini Aku memiliki sebuah analogi sederhana, mari kita simak :
adegan 1
Aku menyusuri sebuah jalan, dan ada lubang yang dalam di jalan itu. Aku jatuh terperosok. lama sekali Aku baru bisa keluar, kejadian itu bukan salahku
adegan 2
Aku menysuri jalan yang sama. Aku jatuh terperosk lagi kedalam lubang. Aku tetap perlu waktu untuk keluar. itu salahku
adegan 3
Aku menyusuri jalan yang sama. Aku terperosok lagi ke dalam lubang. rupanya sudah jadi kebiasaan itu sudah jelas salahku. Aku cepat cepat keluar dari lubang
adegan 4
Aku menysuri jalan yang sama dan melihat lubag itu di jalan, Aku berjalan mengitari jalan
adegan 5
Aku mengambil jalan yang lain
            Cerita ini sangat indah menurutku, sederhana dan tidak berbelit belit. cerita yang mengundang tuntunan mendasar untuk melakukan perubahan
            Cerita ini membuat kita berpikir beberapa kejadian yang pernah kita alami. beberapa kali kita harus terjatuh ke dalam lubang yang sama? dua kali? tiga kali? coba bayangkan. bukankah kita akan dianggap orang yang tidak belajar juga, orang yang bebal, konyol atau bodoh, jika kita tetap saja jatuh ke dalam lubang yang sama, berulang kali?
            Bagaimana dengan kalian, kawan? coba pikirkan sesuatu yang selama ini selalu ingin kalian ubah. dan tanya diri kalian sendiri, sejujur jujurnya : dalam adegan mana kalian berada dan apa yang semestinya kalian lakukan untuk memastikan bahwa kalian tiba di adegan terakhir?
            Renungkanlah jalan yang sekarang kalian susuri. apa kah ada lubang dan kalian terus menerus terperosok sampai akhirnya menyakiti diri sendiri? mengapa kalian masih saja terperosok, padahal tahu ada lubang itu? mengapa sukar sekali bagi kalian untuk berjalan mengitari lubang itu atau bahkan mengambil jalan lainnya?
            Nah, kawan, begini perjanjiannya. jika ada lubang dijalan yang sekarang sedang kalian susuru, pindahlah ke adegan lain, atau bahkan lebih baik lagi, pilihlah jalan yang lain. jika tidak kalian beresiko menyakiti diri sendiri seandainya terperosok. bagaimanapun juga, kalian harus memutuskan dan mewujudkan perubahan itu. kalian harus berani, harus tegar, wujudkan perubahan perubahan yang membuat kita bejaya. wujudkan perubahan itu demi Allah. Ambilah jalan lain.
            Ingat teman temanku, Allah lah yang berjanji. bukan Aku, bukan orang tua kita, buka teman teman kita, bukan bos kita, itu adalah janji pencipta kita, Tuhan kita, yang maha kuasa.
            Berubahlah. Bertaubatlah kepada Nya adakah yang lebih baik bagi kita dalam hidup selain janjinya?

Sumber : Satu tiket ke Surga (Zabrina A. Bakar)

0 komentar:

Posting Komentar

Design by Nur Arifin Visit Original Post Cinta Islam