Untuk memulai materi kali ini, aku ingin bertanya pada
kawan kawan pembaca blog. Pernahkah kalian merenungkan tentang perbuatan yang
kalian lakukan selama ini? Jika ya, apakah ada perbuatan yang menurut kalian
kurang baik (buruk) yang seharusnya di
ubah untuk hidup kita yang lebih baik? mungkin ada atau mungkin juga
tidak ada (sangat hebat jika tidak ada)
tetapi jawabannya hanya kalian sendiri yang tahu.
Ya, kita hidup di dunia selama ini, hanya kita lah yang
tahu, bagaimana keadaan diri kita selama ini. Apakah sudah baik atau masih
buruk. Bahkan orang tua, sahabat sekalipun pastinya tidak akan mengenali
seluruh tentang diri kita, hanyalah kita sendiri yang tahu akan hal itu. Setiap
orang pasti memiliki dua sisi yang berlawanan, kebaikan dan keburukan dalam
dirinya masing masing. Kedua sisi yang berlawanan ini direalisasikan dengan
perbuatan kita.
Allah berfirman dalam surah Al Mudatsir 37 dan 38
“Bagi siapa
diantara kamu yang hendak mendahului, atau tinggal dibelakang saja. setiap
orang bertanggung jawab atas perbuatannya”
Dalam ayat ini dijelaskan bahwa setiap orang bertanggung
jawab atas perbuatannya sendiri. Sekarang pertanyaannya adalah sanggupkah kita
bertanggung jawab atas perbuatan buruk kita? Kalau perbuatan yang baik aku kira
tidak usah dipikirkan lagi, karena sudah jelas baik. tapi bagaimana dengan
perbuatan yang bururk dari kita? Tidak! Jelas tidak, kita harus merubah seluruh perbuatan buruk kita
agar selamat di dunia akhirat, setuju? Memang tidak ada manusia yang sempurna
di dunia ini, tetapi setidaknya kita menuju kesempurnaan itu. Kita tebarkan
selalu kebaikan yang ada, kemudian berusaha untuk selalu merubah keburukan
menjadi kebaikan pada diri sendiri.
Dalam melakukan perubahan itu pasti sangat sulit sekali,
butuh kerja keras, komitmen dan keyakinan untuk mencapai perubahan tersebut.
Kesulitan adalah salah satu ujian dari Sang Pencipta, bersama kesulitan itu
pasti ada kemudahan. Sudah banyak cerita tentang orang orang inspiratif yang
menyelesaikan kesulitannya, kemudian sukses setelahnya. Contohnya bisa kita
lihat di negri ini. Sejarah. Bangsa ini merdeka karena ada yang
memperjuangkannya, seluruh pahlawan negri ini boleh jadi menempuh kesulitan
yang luar biasa untuk kemerdekaan negrinya. Bersenjata bambu runcing, mengendap
endap di hutan, kurang makanan, pakaian robek robek, kedinginan di malam hari
dan lain sebagainya. Kerja keras mereka menghasilkan keberhasilan, negeri kita
merdeka. Negri kita berjaya. Sampai sekarang pun kita bisa menikmatinya, betul
tidak?
Kita pun bisa merubah tindakan kita, meskipun sulit. Tetapi
itu bukan berarti kita tidak bisa melakukan perbuahan, sulit bukan berarti
tidak bisa. Bisa sekali asalkan kita berusaha untuk menyelesaikan kesulitan
tersebut.
Allah berfirman dalam Surah Al Anfal ayat 53 yang artinya
“yang
demikian itu karena sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nikmat yang telah
dilimpahkann Nya kepada satu kaum hingga kaum itu mengubah keadaannya sendiri.
dan Allah maha mendengar, maha mengetahui.”
Ya,
Allah SWT, pencipta kita semua akan mengubah nasib umat manusia, jika manusia
itu dapat mengubah keadaannya sendiri, itu lah janji Allah
Disini Aku memiliki sebuah analogi sederhana, mari kita
simak :
adegan
1
Aku menyusuri sebuah jalan,
dan ada lubang yang dalam di jalan itu. Aku jatuh terperosok. lama sekali Aku
baru bisa keluar, kejadian itu bukan salahku
adegan
2
Aku menysuri jalan yang
sama. Aku jatuh terperosk lagi kedalam lubang. Aku tetap perlu waktu untuk
keluar. itu salahku
adegan
3
Aku menyusuri jalan yang
sama. Aku terperosok lagi ke dalam lubang. rupanya sudah jadi kebiasaan itu
sudah jelas salahku. Aku cepat cepat keluar dari lubang
adegan
4
Aku menysuri jalan yang sama
dan melihat lubag itu di jalan, Aku berjalan mengitari jalan
adegan
5
Aku mengambil jalan yang
lain
Cerita ini sangat indah menurutku, sederhana dan tidak
berbelit belit. cerita yang mengundang tuntunan mendasar untuk melakukan
perubahan
Cerita ini membuat kita berpikir beberapa kejadian yang
pernah kita alami. beberapa kali kita harus terjatuh ke dalam lubang yang sama?
dua kali? tiga kali? coba bayangkan. bukankah kita akan dianggap orang yang tidak belajar juga, orang yang bebal, konyol atau bodoh, jika
kita tetap saja jatuh ke dalam lubang yang sama, berulang kali?
Bagaimana dengan kalian, kawan? coba pikirkan sesuatu
yang selama ini selalu ingin kalian ubah. dan tanya diri kalian sendiri, sejujur
jujurnya : dalam adegan mana kalian berada dan apa yang semestinya kalian lakukan
untuk memastikan bahwa kalian tiba di adegan terakhir?
Renungkanlah jalan yang sekarang kalian susuri. apa kah
ada lubang dan kalian terus menerus terperosok sampai akhirnya menyakiti diri
sendiri? mengapa kalian masih saja terperosok, padahal tahu ada lubang itu?
mengapa sukar sekali bagi kalian untuk berjalan mengitari lubang itu atau
bahkan mengambil jalan lainnya?
Nah, kawan, begini perjanjiannya. jika ada lubang dijalan
yang sekarang sedang kalian susuru, pindahlah ke adegan lain, atau bahkan lebih
baik lagi, pilihlah jalan yang lain. jika tidak kalian beresiko menyakiti diri
sendiri seandainya terperosok. bagaimanapun juga, kalian harus memutuskan dan mewujudkan
perubahan itu. kalian harus berani, harus tegar, wujudkan perubahan perubahan
yang membuat kita bejaya. wujudkan perubahan itu demi Allah. Ambilah jalan
lain.
Ingat teman temanku, Allah lah yang berjanji. bukan Aku,
bukan orang tua kita, buka teman teman kita, bukan bos kita, itu adalah janji
pencipta kita, Tuhan kita, yang maha kuasa.
Berubahlah. Bertaubatlah
kepada Nya adakah yang lebih baik bagi kita dalam hidup selain janjinya?
Sumber
: Satu tiket ke Surga (Zabrina A. Bakar)
Home
0 komentar:
Posting Komentar