Selasa, 01 Maret 2016

Fadilah Shodaqah



Shodaqah atau yang sering kita sebut dengan sedekah adalah mengeluarkan sebagaian uang tanpa batasan jumlah dan tanpa batasan waktu.
Tanpa batasan jumlah artinya dalam sedekah tidak ditentukan jumlah yang harus di keluarkan, misalnya anda mempunyai uang sebesar Rp. 2000 dan teman anda mempunyai Rp. 2.000.000 kemudian anda bersama teman mensedekahkan uang tersebut. dalam hal ini anda dan teman anda sudah melakukan sedekah walaupun jumlah yang disedekahkan jumlahnya berbeda, hanya saja mungkin pahalanya berbeda
Yang dimaksud tanpa batasan waktu adalah sedekah bisa dilakukan kapan saja tidak dibatasi oleh waktu. Kapan saja kita mau bersedekah diperbolehkan untuk melakukannya, berbeda dengan zakat yang telah ditentukan kapan harus dilaksanakan, misalnya zakat fitrah harus dilakukan sebelum hari raya Idul Fitri, tidak bisa kita melakukannya misalnya hari setelah Idul Fitri, atau bahkan setahun kemudian.
Substansi dalam sedekah diterangkan dalam surat Al Imran Ayat 92 yang Artinya “ kamu tidak akan memperoleh kebajikan, sebelum kamu menginfakan sebagian harta yang kamu cintai. Dan apapun yang kamu infakan, tentang hal itu, sungguh Allah Mah Mengetahui ”
Dalam ayat tersebut diterangkan bahwa sedekah/ infak mengandung makna bahwa sedekah mempunyai inti/substansi yaitu :
1.    Bentuk penghambaan terhadap Allah SWT
2.    Bentuk Kesyukuran terhadap Allah SWT    
Adapun Fadilah dari Shadaqoh itu sendiri diantaranya :
1.    Sedekah sebagai cahaya
            Kenapa kita bisa melihat? Jawabannya adalah karena adanya cahaya yang masuk ke dalam mata, sehingga kita bisa melihat. Semakin terang cahaya semakin kita bisa melihat, dan sebaliknya semakin gelap cahaya semakin tidak bisa melihat. Bersyukurlah kita yang dianugrahi mata yang bisa melihat, dan bersyukurlah dengan adanya cahaya. Cahaya memugkinkan kita bisa membedakan benda benda disekiar kita, yang mana makanan dan yang mana minuman, yang mana madu dan yang mana racun, yang mana puncak dan yang mana jurang, yang mana yang baik dan yang mana yang buruk. Kita bisa membedakan jika ada cahaya.
Sedekah sebagai cahaya merupakan penerang jalan kehidupan manusia. Terkadang dalam menjalani kehidupan, kita tidak tentu tujuan dan gelap arah. Bingung kemana kita harus melangkah? Bingung dengan apa yang harus kita lakukan? Misalnya, seseorang yang sedang mencari pendamping hidup yang tepat, dengan sedekah InsyaAllah akan dibukakan jalan  yang terang kepada siapa yang tepat menjadi jodohnya, contoh lainnya seseorang pengangguran yang sedang mencari kerja dengan sedekah InsyaAllah akan dibukakan jalan agar dia bisa bekerja.

2.    Mempunyai efek langsung
Maksud dari mempunyai efek langsung yaitu ibadah sedekah ini mempunyai dampak langsung terhadap pelaku sedekah, mari kita simak Al Quran surat Al Anam : 160
“Barang siapa berbuat kebaikan mendapat balasan sepuluh kali lipat amalnya. Dan barang siapa berbuat kejahatan dibalas seimbang dengan kejahatannya. Mereka sedikit pun tidak dirugikan (Dizalimi).”
Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa jika kita melakukan kebaikan maka balasan yang Allah berikan adalah sepuluh kali lipatnya. Sedangkan jika mengerjakan keburukan maka dibalas seimbang.
Sedekah adalah kebaikan yang Allah sukai, bayangkan jika para pembaca mensedekahkan harta di jalan Allah, misalnya berinfaq untuk orang yang tidak mampu sebesar 100.000, dalam ayat tersebut, balasan Allah adalah 10 kali lipat, maka jika anda sedekah Rp. 100.000 tinggal dikalikan saja 10 hasinya 1 Juta Rupiah. Itu baru 1 juta, bagaimana jika anda mensedekahkan rezeki anda 1 juta, 10 juta, 100 juta, 1 miliar dan yang lebih banyak lagi. Ya, anda pasti sudah tahu tinggal kali saja10.
Kemudian mari kita simak ayat berikutnya Al Baqarah Ayat 261
“Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya dijalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang dia kehendaki, dan Allah maha luas, maha mengetahui.”
Dalam ayat tersebut benar sekali bahwa Allah akan melipatgandakan orang yang berinfaq/ sedekah, tetapi bagi siapa yang Allah Kehendaki. Ya yang Allah Kehendaki yang Allah Ridoi.
Memang dalam bersedekah kita dituntut untuk mendapatkan Rido dari Allah supaya Allah membalasnya. Diperlukan keimanan dan ketauhidan bagi kita agar Allah rido dengan apa yang kita lakukan, biasanya dalam sedekah kita sering berhubungan dengan penyakit penyakit hati seperti riya, iri, sombong dan lain lain. Mungkin ada diantara para pembaca yang sudah mensedekahkan hartanya, tetapi tak kunjung dibalas Allah, mungkin penyebabnya adalah penyakit hati tersebut masih ada di dalam hati para pembaca. Penyakit hati tersebut seperti penyumbat balasan dari Allah. Maka dari itu Jika kita dalam bersedekah masih memiliki penyakit hati tersebut jangan berharap Allah akan mengehendaki untuk membalasnya. Seharusnya dalam bersedekah kita harus ikhlas dan sabar serta yakin bahwa Allah akan membalasnya diwaktu yang tepat.
3.    Menolak bala
Sedekah sebagai penolak bala, maksudnya Sedekah adalah mencegah agar bala tidak menimpa kita. Bala disini adalah kejadian buruk yang akan menimpa kita, seperti kecelakaan, penyakit, kematian dan lain lain.
Dalam hidup ini kita sering melakukan dosa, bahkan mungkin selalu melakukan dosa. Anda mungkin sudah tahu apa saja dosa itu? Ya saya yakin pasti sudah pada tahu apa itu dosa, dan seperti apa saja dosa itu. Dosa diibaratkan hal minus dalam hidup dan dapat mendatangkan balasan dari Allah baik di dunia maupuh Akhirat.
Dengan sedekah, kita dapat menggurkan dosa kita atau dapat menghabiskan minus dalam hidup kita, ini berhubungan dengan penjelasan fadilah yang kedua, mungkin saja jika kita sudah bersedekah tapi tak kunjung datang balasan, mungkin saja sedekah tersebut sudah menghabiskan dosa/minus  dalam diri kita.
4.    Rezeki tidak akan habis
Artinya rezeki orang yang sering bersedekah akan bertambah tambah, karena seperti dijelaskan sebelumnya sedekah itu dapat membuka rezeki kita, dapat balasan 10 kali lipat dari yang disedekahkan.
5.    Pelicin  “memudahkan urusan”
Selain dapat mencahayai jalan kita, sedekah juga dapat memudahkan urusan kita, sifat sedekah dapat diibaratkan sebagai Oli dalam sebuah sistem kerja mobil, dengan adanya oli, mesin akan terasa halus dan lancar, karena sifat oli yaitu melumasi dan melancarkan gesekan gesekan yang terjadi dalam sebuah mesin. Begitupula dengan sedekah.
Adapun supaya Allah meridoi dan semakin afdol nya nilai sedekah kita, maka kita harus memiliki ketauhidan terhadap Allah, ketauhidan tersebut yaitu meyakini :
1.    Yakin semua milik Allah
2.    Yakin semua akan kembali kepada Allah
3.    Yakin Allah akan membalas dan
4.    berlatilah sendiri setiap harinya untuk senantiasa bersedekah dengan rasa ikhlas dan sabar dengan sedekah yang kita keluarkan.

0 komentar:

Posting Komentar

Design by Nur Arifin Visit Original Post Cinta Islam